-
(0)By : Ihsan A
Ketika Karl Marx Bicara Pendidikan Islam | Ihsan A
Rp85.000Penulis: Ihsan A.
Kategori: Non Fiksi
QRCBN: 62-6298-2983-408
Cover: Soft Cover
Hal: 146 HalamanBuku ini mengupas secara kritis konsep pendidikan pembebasan menurut Karl Marx dalam perspektif Pendidikan Agama Islam. Melalui pendekatan filsafat pendidikan Islam, penulis membandingkan paradigma materialishistoris Marx yang menekankan perubahan struktural melalui kesadaran kelas, dengan paradigma transendental Pendidikan Islam yang memadukan tazkiyah (penyucian jiwa) dan tarbiyah (pembinaan moral-sosial) menuju kebahagiaan dunia dan akhirat.
-
(0)By : Muhammad Lutfi
Khianat | Muhammad Lutfi
Rp70.000Penulis: Muhammad Lutfi
Kategori: Non Fiksi
QRCBN: 62-6298-1641-585
Cover: Soft Cover
Hal: 100 HalamanCinta kadang membuat sakit. Dalam kesakitan itu ada yang hilang. Entah kenangan atau rindu. Tapi begitulah dunia. Jika dicintai kehilangan pun serasa cemas dan lenyap sudah. Begitulah cinta dan penghianatan
-
(0)By : Makshom Naqsyaband
Peradaban Palsu | Makshom Naqysband
Rp80.000Penulis: Makshom Naqsyaband
Kategori: Fiksi
QRCBN: 62-6298-1001-704
Cover: Soft Cover
Hal: 127 Halaman“Di zaman ini, yang palsu disembah. Yang asli dimuseumkan. Yang jujur dikutuk. Yang viral dianggap suci.” Buku ini bukan nasihat. Bukan tuntunan. Apalagi pedoman hidup. Ini catatan nyinyir tentang dunia yang rusak tapi merasa tercerahkan, tentang peradaban yang memuja cahaya dari layar, tapi lupa bahwa jiwa mereka tak pernah benar-benar bangun.
-
(0)By : Cecep Saefudin
Teror Buncul: Dendam Arwah Curug Bening | Cecep Saefudin
Rp85.000Penulis: Cecep Saefudin
Kategori: Fiksi
QRCBN: 62-6298-1447-966
Cover: Soft Cover
Hal: 130 HalamanMimpi buruk itu selalu datang seorang gadis berambut panjang memanggil Sandi, memohon pertolongan dalam bahasa yang tak ia mengerti. Saat sekelompok alumni SMA Bahari berlibur ke Curug Bening, tempat yang pernah menjadi lokasi kematian pamannya, teror itu menjelma nyata. Malam-malam di antara kabut dan gemuruh air terjun berubah menjadi mimpi yang hidup; satu per satu di antara mereka mulai merasakan kehadiran sesuatu yang tak terlihat.








